Total Tayangan Halaman

Jumat, 19 Februari 2016

STOP Diskriminasi LGBT !

LGBT bukan penyimpangan seksual. LGBT hanyalah kelainan orientasi seksual. hanya menganggap golongan tsb adalah golongan minoritas. Harus dilihat juga,sebenarnya mereka sudah ada namun sekarang mereka lebih mengekspresikan diri.

LGBT tidak menular, setiap individu manusia memiliki gen untuk homoseksual, tergantung dari ketika didalam kandungan, ketika dia dilahirkan.  ada trauma atau tidak, didalam asuhannya, ada pelecehan seksual tidak, keluarga harmonis tidak?, pubertasnya? hingga pada faktor lingkungannya.

apakah ini gen lebih besar atau pengaruh lingkungan? 70% dari lingkungan 30% dari gen.
bagaimana harus khawatir tentang adanya LGBT?ibarat jika kita suka lagu pop dipaksakan menyukai lagu rock, kan tidak mungkin. sama halnya seseorang harus menyukai lawan jenis.
dari berbagai penelitian, seorang gay atau biseksual berusaha dialihkan untuk menjadi heteroseksual dengan pendektan, psikiatri, agama, bahkan hipnoterapi keberhasilannya hanya 10%

bisa disembuhkan atau tidak? LGBT bukan penyakit, sulit dikeluarkan dalam jiwa karena bukan termasuk penyakit dan memang ada didalam jiwa.Homoseksual hanya kelainan orientasi seksual. dalam segi intelektual , agama, emosional, kecerdasan spiritual sama dengan heteroseksual.

Nah, bagi orang-orang awam penjelasannya yang harus jelas, bila bicara dari sisi agama. agama apapun memang tidak memperbolehkan. Tuhan menciptakan hitam putih dan juga abu-abu. ada pagi dan siang adapula Senja. masyarakat harus bisa melihat ini karena mereka punya hak. banyak ditemukan kasus LGBT dari sisi spiritual bagus, hubungan komunikasi dan bermasyarakat yang bagus hanya saja mereka ketertarikannya dengan sesama jenis.



Pada gambar diatas sangat menampakkan bahwa Diskriminasi terhadap LGBT sangat kuat sekali. Sebenarnya bisa tidaknya mereka untuk berubah. semua dapat disebabkan pula dari faktor dukungan sebaya, kerabatnya dan lingkungannya. kalau dilingkungannya saja ia ditolak bagaimana ia untuk berubah?




WAW?!!! Seriusan mereka satu sekolah semuanya normal tidak ada LGBT Didalamnya? itu mustahil.
dapat dibuktikan saja cara guyonannya mereka pasti selalu mengarah pada orientasi seksualnya. bahkan yang tinggal diponpes pun bisa saja ada LGBT didalamnya..jadi tidak menutup kemungkinanpun mereka yang menjudge sekolahnya bersih dari LGBT itu adalah salah besar.




apa yang membuat komunitas ini tumbuh apakah dari lingkungan saja ?
kita harus melihat apakah sejak kecil seseorang menjadi gay, lesbian ,biseksual atau transgender?kita tidak bisa apa-apa karena dalam skala kecil 0-6 homoseksual/heteroseksual ada dimana?karena manusia beralih dari a ke b dan b ke a. ketika dia hubungan dia dengan heteroseksual jelek bisa saja beralih ke homoseksualnya jadi selaluberubah2. kalau kita melihat kondisi seperti itu kita juga harus bisa menjelaskan ke masyarakat bahwa golongan ini memang ada sejak dulu. dan hanya sekarang bukan tumbuh bukan bertambah banyak tapi mereka menampakkan diri / mengeskpresikan diri karena di amerika perkawinan sejenis diperbolehkan , di itali tidak dianggap seperti hal biasa. budaya kita yang seperti warok juga memperbolehkan. sebenarnya sudah ada dimasyarakat sekarang sudah berani  Coming out.

89.3 % LGBT di yogya, jakarta dan makasar mengalami kekerasan, kekerasan fisik,kekerasan psikis, kekerasan seksual, kekerasan ekonomi dan kekerasan budaya. dan itu menunjukkan bahwa kaum LGBT belum punya hak yang sama seperti yg lain. itulah alasan adanya tuntutan para kaum LGBT. mereka menuntut hak yang sama sebagai warga negara.



UUD 1999 Undang-Undang anti diskriminasi menyebutkan
bahwa tidak boleh satu orangpun di indonesia untuk di diskriminasikan.
LGBT punya hak yang sama yaitu tidak boleh didiskriminasikan, kekerasanpun tidak boleh ada.

 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar